Pada pertengahan bulan Mei yang lalu isteri Eyang Subur yang bernama
Maimunah meninggal dunia kerana diserang penyakit jantung. Eyang Subur
yang berusia sudah lebih dari setengah abad itu selalu diperhatikan
tetangganya dimana beliau dengan rajin pergi ke makam isterinya sebanyak
tiga kali sehari.
Eyang Subur pergi pada waktu pagi, tengah hari dan petang untuk menyiram makam isterinya. Banyak dari tetangganya beranggapan bahwa Eyang Subur begitu mencintai isterinya.
Seorang tetangganya karena penasaran lalu berkata saat bertemu Eyang Subur “Saya sungguh kagum dengan Eyang.....cinta Eyang kepada almarhumah sungguh luar biasa, tidak banyak para suami yang sanggup berbuat seperti itu”.
Lalu di jawab Eyang Subur "Sebenarnya sebelum istri saya Maimunah menghembuskan nafas terakhirnya..... Almarhumah sempat berwasiat kepada saya, kalau saya mau kimpoi lagi tunggulah sampai kuburannya penuh ditumbuhi rumput terlebih dahulu. Makanya saya terpaksa siram kuburnya supaya cepat tumbuh rumputnya".
Eyang Subur pergi pada waktu pagi, tengah hari dan petang untuk menyiram makam isterinya. Banyak dari tetangganya beranggapan bahwa Eyang Subur begitu mencintai isterinya.
Seorang tetangganya karena penasaran lalu berkata saat bertemu Eyang Subur “Saya sungguh kagum dengan Eyang.....cinta Eyang kepada almarhumah sungguh luar biasa, tidak banyak para suami yang sanggup berbuat seperti itu”.
Lalu di jawab Eyang Subur "Sebenarnya sebelum istri saya Maimunah menghembuskan nafas terakhirnya..... Almarhumah sempat berwasiat kepada saya, kalau saya mau kimpoi lagi tunggulah sampai kuburannya penuh ditumbuhi rumput terlebih dahulu. Makanya saya terpaksa siram kuburnya supaya cepat tumbuh rumputnya".