" Titi, ada apa sih ? " kata Johan marah pada isterinya, " Tiga puluh tahun kita tidak ke Diskotek, rasanya kita tidak kurang suatu apa, kan ? "
" Justru itulah. Hari ini Ulang Tahun Perkimpoian Kita. Kita harus ke sana ? " teriak Titi tak mau kalah. Mereka memasuki ruangan Diskotek. Penjaga itu
menyambut Johan dengan hormat.
" Selamat malam, Tuan Johan. Dua tiket seperti biasanya ? "
Titi memandang suaminya dengan heran. Setelah duduk, pelayan langsung menghampiri meja mereka. " Selamat malam, Tuan Johan. Hidangannya sama seperti biasanya ? "Titi menggertakkan gigi.
Tengah malam muncul pembawa acara. " Saudra-saudara . .selamat datang. Acara akan di mulai dengan tari bugil. Siapa malam ini yang buka
celana ? "" Bung Johan ! Bung Johan ! " teriak hadirin.
" Brengsek kamu ! Sontoloyo kamu ! " jerit Titi sambil menghujani suaminya dengan pukulan. Johan tak sadar, tahu-tahu ia sudah berada di dalam
taksi. " Jangan harap kau bisa keluyurann kesana lagi ! "
teriak Titi sambil meneruskan pukulannya. Tiba-tiba pengemudi taksi menoleh sambil tersenyum : " Bung Johan, rasanya baru malam ini saya lihat perempuan model begini di samping Anda. "
No comments:
Post a Comment