Langit begitu gelap
Dewi rembulan begitu temaram di langit
Hanya kami berdua
Aku dan dia
Rambutnya begitu halus
Matanya begitu bening
Aku tahu apa yang dia ingin aku segera lakukan
Kulitnya begitu lembut
Kakinya begitu sempurna
Aku mengelus-elus dengan jari-jemariku
Tepat dipunggungnya
Waktu itu aku masih naif dan kurang pengalaman
Tetapi aku mencoba mengusahakan yang terbaik
Aku pegang dadanya
Lalu turun tepat di buah dadanya
Aku masih ingat bahwa waktu itu aku sangat takut
Hatiku berdegup dengan kencang
Perlahan-lahan aku membuka kedua kakinya lebar-lebar
Begitu dia melakukannya. . . .
Aku sudah tidak ingat apa-apa lagi
Tidak juga rasa malu
Tidak lama kemudian
cairan putih itu banyak keluar
Akhirnya pekerjaanku selesai
Sekarang semuanya telah berakhir. . . . . .
Aku masih ingat Malam pertama
Aku memerah susu sapi!
Dewi rembulan begitu temaram di langit
Hanya kami berdua
Aku dan dia
Rambutnya begitu halus
Matanya begitu bening
Aku tahu apa yang dia ingin aku segera lakukan
Kulitnya begitu lembut
Kakinya begitu sempurna
Aku mengelus-elus dengan jari-jemariku
Tepat dipunggungnya
Waktu itu aku masih naif dan kurang pengalaman
Tetapi aku mencoba mengusahakan yang terbaik
Aku pegang dadanya
Lalu turun tepat di buah dadanya
Aku masih ingat bahwa waktu itu aku sangat takut
Hatiku berdegup dengan kencang
Perlahan-lahan aku membuka kedua kakinya lebar-lebar
Begitu dia melakukannya. . . .
Aku sudah tidak ingat apa-apa lagi
Tidak juga rasa malu
Tidak lama kemudian
cairan putih itu banyak keluar
Akhirnya pekerjaanku selesai
Sekarang semuanya telah berakhir. . . . . .
Aku masih ingat Malam pertama
Aku memerah susu sapi!
No comments:
Post a Comment