Pada suatu malam si boy bertanya pada si Alam.
boy : "Lam, gua punya pertanyaan nich! Kenapa kalo
orang kawin si suami jadi gemuk, Tapi si Istri malah
jadi kurus?"
Alam : "Karna sisuami dari pulang kerja dia langsung
makan dengan lahapnya, Sedangkan si istri lelah
membuatkan makanan sang suaminya. Iya kan?"
boy : "Salah…,yang bener karna setiap harinya si suami
dikasih 2 paha ayam, 2 susu sapi, dan 1 hamburger
special…"
Alam : "Lah yang istrinya kok malah jadi kurus kenapa
tuh!!!"
Boy : "Karna dia hanya mendapatkan 1 pisang dan 2
telur puyuh…"
Tukang becak menampar perwira
Di suatu pasar yang ramai nampak seorang penarik becak motor sedang memarahi seorang perwira PM (Polisi Militir) yang berbadan tegap dan berwibawa, tapi anehnya sang perwira tersebut diam aja, dan wajahnya tertunduk takut.
Habis marah-marah, penarik becak tersebut menampar pipi perwira tersebut dengan sandal jepitnya, akan tetapi perwira tersebut diam aja, lalu penarik becak itu pun pergi.
semua orang terdiam dan heran melihat kejadian itu. Di antara keramaian itu ada yang ngobrol:
A : "Hebat ya, penarik becak itu berani nampar seorang perwira?"
B : "Hebat apanya, penarik becak itu orangtuanya perwira itu..."
A : "Ooo, Pantesan..."
boy : "Lam, gua punya pertanyaan nich! Kenapa kalo
orang kawin si suami jadi gemuk, Tapi si Istri malah
jadi kurus?"
Alam : "Karna sisuami dari pulang kerja dia langsung
makan dengan lahapnya, Sedangkan si istri lelah
membuatkan makanan sang suaminya. Iya kan?"
boy : "Salah…,yang bener karna setiap harinya si suami
dikasih 2 paha ayam, 2 susu sapi, dan 1 hamburger
special…"
Alam : "Lah yang istrinya kok malah jadi kurus kenapa
tuh!!!"
Boy : "Karna dia hanya mendapatkan 1 pisang dan 2
telur puyuh…"
Tukang becak menampar perwira
Di suatu pasar yang ramai nampak seorang penarik becak motor sedang memarahi seorang perwira PM (Polisi Militir) yang berbadan tegap dan berwibawa, tapi anehnya sang perwira tersebut diam aja, dan wajahnya tertunduk takut.
Habis marah-marah, penarik becak tersebut menampar pipi perwira tersebut dengan sandal jepitnya, akan tetapi perwira tersebut diam aja, lalu penarik becak itu pun pergi.
semua orang terdiam dan heran melihat kejadian itu. Di antara keramaian itu ada yang ngobrol:
A : "Hebat ya, penarik becak itu berani nampar seorang perwira?"
B : "Hebat apanya, penarik becak itu orangtuanya perwira itu..."
A : "Ooo, Pantesan..."
No comments:
Post a Comment