Cuma ada nama
Ketika akan memulai khotbahnya seorang pendeta menemukan sehelai
kertas di mimbar dengan tulisan BODOH. Dengan tersenyum pendeta itu
melambaikan surat itu pada jemaatnya dan membacakan yang tertulis di
situ. Ia berkata. "Saya sering mendapat surat dan penulis surat itu
lupa menuliskan namanya. Tetapi ini sungguh suatu perkecualian. Orang
ini menulis surat tetapi ia hanya menuliskan namanya, ia lupa menulis
suratnya.¨
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jalan ke sorga
Seorang pendeta tiba di suatu kota kecil untuk melakukan suatu
pelayanan di sana. Ia perlu mengeposkan sebuah surat, maka ketika ia
melihat sikecil Johny ia bertanya pada anak itu dimana kantor pos.
Setelah anak itu menunjukkannya, pendeta itu menyatakan terimakasih
dan berkata, "Kalau kamu dapat datang ke gereja sore ini, kamu akan
mendengarkan aku memberitahukan pada semua orang jalan menuju
sorga.¨
Johny menjawab, "Bagaimana bapak tahu jalan ke sorga, sedang jalan ke
kantor pos pun tidak tahu¨
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Apakah itu dosa?
Di Italia, belum lama ini, seseorang menghadap pastor dan mengaku dosa.
"Ampunilah saya, bapa,¨ ia berkata. Pada Perang Dunia II, saya
telah menyembunyikan seorang pengungsi di loteng rumahku.¨
"Oh,¨ kata pastor, "Itu bukan dosa.¨
"Tetapi,¨ orang itu mengaku, "Saya telah minta ia membayar sewa.¨
"Itu tidak baik,¨ kata pastor, "tetapi Anda melakukan itu dengan
tujuan baik.¨
Terimakasih bapa.¨ kata orang itu. "Tetapi saya masih punya satu
pertanyaan.¨
"Apakah itu?¨
"Perlukah saya memberitahukannya bahwa perang telah berakhir?¨
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gigi palsu
Jemaat suatu gereja menyukai pendetanya yang baru, tetapi agak heran
dengan gaya khotbahnya. Pada khotbahnya yang pertama ia hanya
berbicara 10 menit; pada Minggu kedua ia berbicara 30 menit; dan pada
minggu yang ketiga ia berceloteh selama satu jam. Ini cukup bagi
Majelis untuk menanyai pendeta tersebut.
Ternyata pendeta itu telah siap dengan jawabnya. "Pada hari Sabtu
sebelum khotbah saya yang pertama, gigi saya baru dicabut dan masih
terasa sakit. Setelah seminggu, saya memakai gigi palsu saya yang
baru.¨ Sampai di sini pendeta itu berhenti sejenak. "Dan pada Minggu
kemarin, .. hmm, saya telah salah memakai gigi palsu isteri saya.¨
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ke gereja atau memancing
Seorang anak laki-laki datang ke Sekolah Minggu terlambat. Gurunya,
yang tahu bahwa ia biasanya tak pernah terlambat, bertanya apakah
terjadi sesuatu di jalan. Anak itu menjawab, tidak, ia hanya bermaksud
pergi memancing bersama ayahnya tetapi ayahnya mengatakan bahwa ia
perlu ke gereja.
Gurunya sangat terkesan dan bertanya apakah ayahnya menjelaskan
mengapa lebih penting pergi ke gereja daripada pergi memancing.
Anak itu menjawab, "Ya, ayah berkata bahwa ia tidak mempunyai cukup
umpan untuk memancing berdua.¨
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara menghentikan kebiasaan sang pacar
Seorang gadis mengeluh pada orang tuanya karena pacarnya sering
membelikan barang-barang mahal bagi dirinya. Ia bertanya apa yang
harus ia lakukan agar pacarnya itu menghentikan kebiasaannya itu tanpa
menyinggung dia.
"Nikahilah dia!¨, jawab orang tuanya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cinta di masa tua
Ini cerita dua orang tua, seorang duda dan seorang janda, yang tinggal
bertetangga. Mereka telah berkenalan selama bertahun-tahun.
Pada suatu malam mereka diundang makan dalam suatu acara bersama warga
setempat dan mereka duduk semeja. Ketika mereka sedang makan, duda itu
memberanikan diri bertanya pada sang janda, "Maukah kamu menikah
dengan saya.¨
Janda itu menjawab, "Ya, ya, saya mau.¨
Esok paginya duda itu bingung, ia lupa apakah janda pujaannya itu
menjawab ya atau tidak. Ia pun menelepon janda itu dan mengingatkan
kembali saat-saat yang mengesankan pada malam sebelumnya. Lalu setelah
mengumpulkan keberaniannya duda itu bertanya, "Saya lupa, ketika saya
bertanya apakah kamu mau menikah dengan saya, kamu menjawab ya atau
tidak?¨
Ia bergembira ketika janda itu menjawab, "Ya, saya mau dengan segenap
hati saya.¨ Kemudian janda itu menyambung, Saya senang Anda
menelepon, karena saya juga lupa dengan siapa saya berbicara kemarin"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nenek Gaul
Seorang nenek-nenek tua mendapat serangan jantung hebat ketika sedang
berada
di pesta dansa. Beberapa orang segera melarikan nenek gaul itu ke rumah
sakit.
Setelah berada di meja operasi, dan sedang sekarat, dia bertemu
malaikat
yang akan "menjemputnya". Dengan gemetar, dia bertanya:"Apakah waktu
saya
sudah tiba?"
"Mmmm ... belum. Kamu masih punya 25 tahun 3 bulan 14 hari 7 jam 2
menit 42
detik lagi untuk hidup di dunia ini," kata sang malaikat.
Percaya gak percaya (itu jawaban paling objektif untuk Anda), si nenek
gaul
seperti mendapatkan kekuatan baru untuk melewati krisis tersebut dan
terbangun dari komanya. Setelah sembuh, dia langsung meminta dokter
rumah
sakit tersebut untuk mengoperasi plastik wajahnya, menghilangkan semua
selulitnya, membentuk badannya, dst. Dia bertekad, meskipun ngabisin
ratusan
juta rupiah, asal jangan lagi menyia-nyiakan umurnya itu dengan tampang
keriput lagi.
Dengan kecanggihan team operasi yang dipimpin Dr.Cloney, berubahlah
nenek
gaul ini menjadi hampir sama (beda-beda tipis) dengan Krisdayanti,
salah
satu diva Indonesia. Dengan langkah bangga, nenek gaul itu melangkah
keluar
rumah sakit. Namun, kira-kira 100 meter di depan rumah sakit dia
tertabrak
ambulan yang lewat, dan ... MATI!!!
Dalam langkahnya menuju akhirat, si nenek kembali bertemu dengan
malaikat
yang dulu pernah menemuinya, dan nenek ini langsung mencak-mencak,
"Malaikat, gimana neh???? Katanya umur saya masih panjang. Kok sekarang
kayak gini, seh???"
Dan malaikat menjawab, "Maaf Nona, saya tidak kenal Anda!"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Janda Pelit Pasang Iklan
Suatu hari seorang yang kaya yang pelit meninggal dunia dan meninggalkan istrinya sebagai janda. Janda ini yang terkenal sangat pelit, sangat ketat menjaga pengeluaran uang.
Berdasarkan perhitungan untung dan rugi, ia bermaksud menyebarkan kabar duka cita di sebuah koran harian nasional dan saking pelitnya dia memasang hanya berupa mini iklan baris. Daripada ia harus mengeluarkan biaya untuk telepon lokal dan interlokal atau mengirim surat ke seluruh keluarga dan kenalan, maka ia lebih suka dengan cara ini.
Janda pelit ini datang ke bagian periklanan surat kabar yang telah terkenal luas di seluruh persada nusantara ini dan bertanyalah dia, "Berapa ongkos pasang iklan untuk kabar dukacita? Suamiku meninggal dunia..."
Sekretaris yang mungil menjawab, "Seratus Ribu Rupiah sebaris."
Janda pelit, "Wah ... mahal banget. Saya hanya ingin menuliskan TOTO MENINGGAL."
"Memang itu tarif minimalnyanya Bu .... Ibu boleh menuliskan lima kata, tidak hanya dua kata. Ibu mau tambah 3 kata lagi?" tanya sang sekretaris.
"Tunggu sebentar .. saya akan memikirkannya ...." kata janda pelit tersebut. Akhirnya setelah beberapa menit berpikir, ia menjawab "Sudahlah ... tulis saja begini ... TOTO MENINGGAL, DIJUAL MOBIL JEEP."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment