Ketika masih muda, Abu Nawas pernah bekerja di sebuah toko jahit.
Suatu hari majikannya datang membawa satu kendi madu dan karena kuatir madu tersebut diminum oleh Abu Nawas, maka majikannya berbohong dengan berkata, "Abu, kendi ini berisi racun dan aku tidak mau kamu mati karena meminumnya!!!"
Sang majikan pun pergi keluar, pada saat itu Abu Nawas menjual sepotong pakaian, kemudian menggunakan uangnya untuk membeli roti dan menghabiskan madu itu dengan rotinya.
Majikannya pun datang dan sadar bahwa pakaian yang dijualnya ternyata kurang satu sedangkan madu dalam kendi juga telah habis. Bertanya dia pada Abu Nawas, "Abu!!! Apa sebenarnya yang telah terjadi..?".
Abu Nawas menjawab, "Maaf tuan, tadi ada seorang pencuri yang mencuri pakaian tuan, lalu karena aku takut akan dimarahi tuan, jadi aku putuskan untuk bunuh diri saja menggunakan racun dalam kendi itu...".
Keputusan Bodoh Seorang Dokter
“Nyonya.. emm.. sebelum ke sini, anda dirawat dokter lain, kan?”
“Iya, betul sekali dokter..”
“Sungguh dokter bodoh, ia tak mampu menyembuhkan penyakit anda. Lalu, keputusan bodoh apa yang ia katakan kepada anda?”
“Menemui anda...”
Suatu hari majikannya datang membawa satu kendi madu dan karena kuatir madu tersebut diminum oleh Abu Nawas, maka majikannya berbohong dengan berkata, "Abu, kendi ini berisi racun dan aku tidak mau kamu mati karena meminumnya!!!"
Sang majikan pun pergi keluar, pada saat itu Abu Nawas menjual sepotong pakaian, kemudian menggunakan uangnya untuk membeli roti dan menghabiskan madu itu dengan rotinya.
Majikannya pun datang dan sadar bahwa pakaian yang dijualnya ternyata kurang satu sedangkan madu dalam kendi juga telah habis. Bertanya dia pada Abu Nawas, "Abu!!! Apa sebenarnya yang telah terjadi..?".
Abu Nawas menjawab, "Maaf tuan, tadi ada seorang pencuri yang mencuri pakaian tuan, lalu karena aku takut akan dimarahi tuan, jadi aku putuskan untuk bunuh diri saja menggunakan racun dalam kendi itu...".
Keputusan Bodoh Seorang Dokter
“Nyonya.. emm.. sebelum ke sini, anda dirawat dokter lain, kan?”
“Iya, betul sekali dokter..”
“Sungguh dokter bodoh, ia tak mampu menyembuhkan penyakit anda. Lalu, keputusan bodoh apa yang ia katakan kepada anda?”
“Menemui anda...”
No comments:
Post a Comment