Sepasang muda mudi sedang mencoba mencari tempat yang sepi untuk saling
bercumbu, di mana-mana selalu didapati banyak orang. Akhirnya, si
pemuda menemukan ide dan membawa pacarnya ke stasiun kereta api.
Berdiri di samping pintu mobil seakan-akan sedang melepas kepergian
pacarnya. Dia menciumnya dengan mesra.
Setelah pasangan itu mengulangi percobaannya lima, enam kali di jalur
yang berbeda, seorang portir yang simpatik mendekati pemuda itu dan
berbisik : "Kenapa kau tidak membawa dia ke Terminal bus. Di sana bus
berangkat tiga menit sekali."
Mengenal Saksi di Pengadilan
Di sebuah ruang pengadilan, sebuah kasus sedang digelar dengan
menghadirkan saksi seorang ibu. Pengacara dari pihak penggugat mendapat
giliran pertama untuk bertanya kepada saksi.
"Bu Padmi, Ibu tahu siapa saya?"
Bu Padmi: "Ya, saya tahu persis siapa kamu, bahkan sejak kecil. Kamu
suka berbohong dan ngomongin orang di bekalang mereka. Aku tahu juga
kamu suka berselingkuh dan aku merasa kasihan dengan istrimu. Selain
itu kamu suka omong besar, yang sama sekali tidak berdasar."
Pengacara tersebut tertegun. Untuk mengatasi keterkejutannya, ia
bertanya seadanya, "Bu Padmi pasti juga mengenal Pak Totok, pembela
terdakwa kan?"
"Oh ya, tentu saja. Bahkan ibunya dulu sering menitipkannya kepadaku
waktu ia masih kecil. Tak jauh beda dengan kamu, Totok juga
mengecewakan. Ia pemalas, suka menggoda perempuan dan hidupnya seolah
tanpa tujuan."
Begitu saksi selesai bicara, hakim memanggil kedua pengacara untuk
mendekat. "Jika kalian menanyakan apakah ia kenal denganku, kalian akan
aku masukkan ke penjara karena menghina pengadilan," kata hakim.
bercumbu, di mana-mana selalu didapati banyak orang. Akhirnya, si
pemuda menemukan ide dan membawa pacarnya ke stasiun kereta api.
Berdiri di samping pintu mobil seakan-akan sedang melepas kepergian
pacarnya. Dia menciumnya dengan mesra.
Setelah pasangan itu mengulangi percobaannya lima, enam kali di jalur
yang berbeda, seorang portir yang simpatik mendekati pemuda itu dan
berbisik : "Kenapa kau tidak membawa dia ke Terminal bus. Di sana bus
berangkat tiga menit sekali."
Mengenal Saksi di Pengadilan
Di sebuah ruang pengadilan, sebuah kasus sedang digelar dengan
menghadirkan saksi seorang ibu. Pengacara dari pihak penggugat mendapat
giliran pertama untuk bertanya kepada saksi.
"Bu Padmi, Ibu tahu siapa saya?"
Bu Padmi: "Ya, saya tahu persis siapa kamu, bahkan sejak kecil. Kamu
suka berbohong dan ngomongin orang di bekalang mereka. Aku tahu juga
kamu suka berselingkuh dan aku merasa kasihan dengan istrimu. Selain
itu kamu suka omong besar, yang sama sekali tidak berdasar."
Pengacara tersebut tertegun. Untuk mengatasi keterkejutannya, ia
bertanya seadanya, "Bu Padmi pasti juga mengenal Pak Totok, pembela
terdakwa kan?"
"Oh ya, tentu saja. Bahkan ibunya dulu sering menitipkannya kepadaku
waktu ia masih kecil. Tak jauh beda dengan kamu, Totok juga
mengecewakan. Ia pemalas, suka menggoda perempuan dan hidupnya seolah
tanpa tujuan."
Begitu saksi selesai bicara, hakim memanggil kedua pengacara untuk
mendekat. "Jika kalian menanyakan apakah ia kenal denganku, kalian akan
aku masukkan ke penjara karena menghina pengadilan," kata hakim.
No comments:
Post a Comment