Aji merantau dari kampung halamannya ke kota Jakarta, setelah dia sukses menjadi pengusaha super kaya, sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya maka ia pun mengundang Mamanya datang dari Kampung ke kota Jakarta.
Lalu diadakanlah perjamuan makan di restoran dengan menghidangkan aneka makanan lezat.
Mama aji yang baru pertama kali ke Jakarta dan menghadiri jamuan makan di restoran itu cukup terkesan, namun juga campur bingung.... maka untuk menutupi rasa bingungnya, beliau sebelum mengambil makanan melihat dulu kepada anaknya.
Apa saja yg diambil dan dimakan anaknya, ia juga ikut mengambil dan memakannya.
Sampai akhirnya hidangan terakhir selesai dihidangkan, Aji mengambil tusuk gigi, dan untuk menjaga kesopanan ia mengorek-2 sisa-2 makanan diantara selipan giginya sambil ditutupi dengan telapak tangan kirinya.
Mama Aji juga ikut-ikutan, meniru anaknya ....
akhirnya acara makan-2 selesai dan para tamu bersalam-salaman sambil permisi. Ketika pemilik restoran menyalami Mama Aji, ia berbasa-basi menanyakan kesehatan Mama Aji dan juga bertanya :
"Bagaimana Mama.... apakah makanannya cocok ?"
"Wah enak sekali nak.... makanannya enak sekali dan cocok buat Mama.... " kata Mama Aji. Namun dengan cepat ia segera menambahkan, "Cuma itu ya.... tadi makanan yang terakhir kok keras.... dan rasanya seperti kayu, Mama kurang suka itu....., maka Mama tidak makan habis kata Mama sambil memperlihatkan tusuk gigi yg tinggal separo ...."
No comments:
Post a Comment