Kejadiannya di daerah Banyuwangi. Ada seorang napi bernama Asong melarikan diri dari Rutan. Agar sulit ditangkap, dia lari ke daerah hutan yang jarang di kunjungi orang. Selama dalam hutan, Asong makan semua binatang dan tumbuh-tumbuhan yang bisa didapatnya.
Setelah sekian lama buron. Asong berjanji apabila suatu hari nanti bertemu dengan perempuan, maka akan dia perkosa sebanyak giginya.
Pada suatu hari, saat Asong dengan mencari makanan di hutan, dia mendengar ada suara seperti orang yang sedang mematah-matahkan kayu. Asong membayangkan pasti seorang perawan desa yang sedang mengambil kayu, paling tidak perempuan yang masih enak buat "disantap".
Asong langsung lari mendekati asal suara. Tetapi alangkah kecewanya Asong, ternyata yang mengambil kayu adalah seorang nenek-nenek yang sudah rada bongkok.
Karena sudah terikat dengan janji, dengan terpaksa Asong harus memenuhi janjinya. Didekatinya nenek itu dan berkata :
"Sedang ambil kayu,nek?"
Nenek tertawa dan menjawab
"Iya,nak."
Alangkah bahagianya Asong ketika melihat si nenek yang nyengir giginya tinggal satu. Berarti kewajibannya memperkosa hanya satu kali.
Asong :"Nek,saya harus memperkosa nenek, karena saya sudah berjanji akan memperkosa perempuan sebanyak giginya"
Nenek :"Jangan nak, nenek sudah tua tidak enak dibuat diapa-apakan!"
Tanpa memperdulikan kata-kata nenek, Asong langsung memperkosanya. Setelah selesai, Asong langsung melarikan diri sambil berkata "maafkan saya nek !"
Nenek seketika itu juga bangun dan mengejar Asong sambil berkata, "Nak...nak jangan lari, lihat didalam masih ada satu gigi lagi !!!"
No comments:
Post a Comment