Ceritanya si Poltak adalah anak kuliahan pada salah satu Perguruan Tinggi di Medan. Orang tuanya cuma seorang petani biasa di sebuah desa di Tapanuli Utara, yang konon saking terpencilnya, sampai tak ada di peta.
Si Poltak ini kuliahnya tahun pertama masih benar. Tapi memasuki tahun kedua sudah mulai nggak karuan (meper-meper, istilah Medannya). Tapi si Poltak selalu minta uang ke kampung, dan orang tuanya selalu berusaha supaya Wesel tidak telat.
Pada suatu hari si Poltak, masih tanggal 15, sudah kehabisan uang. Maka ia takut minta uang lagi. Tapi bukan Poltak namanya kalau tidak TAU AKAL (bukan tawakkal, lho). Maka dikirimkanlah fotokopian uang Rp 100.000,- ke kampung. Tanpa banyak kata, yang ada cuma tulisan “PAK… HARAP KIRIM ASLINYA 3 LEMBAR.”
Ayahnya marah bukan main. Tapi Ayahnya tak juga kehilangan akal. Maka secepat petir ia pergi ke kedai kopi yang ada korannya. Maka segera diguntingnya photo Mike Tyson sedang mengacungkan tinjunya. Lalu dimasukkan ke dalam amplop. Di baliknya tertulis kalimat: “Tunggu Aslinya!!!”
No comments:
Post a Comment