Seorang jendral di TNI AD memanggil 3 orang prajurit yang dianggap pahlawan setelah bertugas di Aceh.
Karena ini bukan benar-benar perang, saya tidak bisa memberi kalian medali. Tapi saya akan tetap memberi anda hadiah.
Yang harus kalian lakukan adalah menentukan dua titik di tubuh kalian,
dan saya akan memberikan 100 ribu untuk tiap sentinya. Kita mulai dari
kamu.
Aztech : "Dari ujung kepala ke ujung kaki , Pak."
Jendral : "Bagus, 180 senti, kamu mendapat 18 juta, lumayan untuk beli krupuk"
Lembayung : "Dari ujung jari kiri ke ujung jari kanan, Pak"
Jendral : "Bagus sekali, 185 senti, total 18,5 juta. Cukup buat beli cemilan"
Gerber : "Dari pundak ke kelingking, Pak"
Jendral : "Aneh, tapi baiklah."
Pada saat sang Jendral mulai mengukur, "Mana kelingkingmu, Nak?"
Gerber : "Di Aceh, Pak"
Intel Indonesia Lebih Hebat
Ditengah carut marutnya wajah lembaga intelijen kita, masih ada satu
hal yang membuat kita bangga. Ternyata dalam hal menerapkan kerahasiaan
dalam tugas, intelijen Indonesia-lah yang menerapkannya pada level yang
paling ketat.
Di Inggris, agen MI6 biro yang satu tidak mengetahui apa yang dikerjakan oleh agen MI6 dari biro lainnya.
Di Israel, agen Mossad satgas yang satu tidak mengetahui apa yang dikerjakan rekannya dari satgas lain.
Di Amrik, agen CIA bahkan tidak tahu apa yang dikerjakan sesama agen di sebelahnya.
Tapi itu belum apa-apa dibanding agen indonesia. Di sini seorang intel tidak tahu apa yang dia kerjakan.
No comments:
Post a Comment