Seorang gadis, hitam manis, duduk di sebuah bar. "Permisi, boleh saya
mentraktir anda minum?," tawar seorang laki-laki muda menghampirinya.
"Apa? Ke hotel?," teriak si gadis.
"Bukan, bukan. Jangan salah paham. Saya hanya menawari minuman," ungkap pria tersebut setengah keder.
"Kau meminta aku menemani ke hotel?," teriak si gadis lebih keras.
Merasa ditolak, dengan perasaan malu, laki-laki muda itu beringsut dan
duduk di sudut ruangan. Semua orang di bar menatapnya dengan sinis dan
mencibir.
Beberapa menit kemudian, si gadis menghampiri si laki-laki muda itu.
"Maafkan saya. Saya sedang menyamar. Sebenarnya, saya adalah seorang
mahasiswi psikologi yang sedang mempelajari tingkah laku manusia di
situasi yang tidak dikehendakinya," ungkap wanita itu menjelaskan.
Si laki-laki menatap dengan tampang dingin. Kemudian berteriak dengan amat kerasnya, "Berapa? Dua ratus ribu?! ?!!!"
mentraktir anda minum?," tawar seorang laki-laki muda menghampirinya.
"Apa? Ke hotel?," teriak si gadis.
"Bukan, bukan. Jangan salah paham. Saya hanya menawari minuman," ungkap pria tersebut setengah keder.
"Kau meminta aku menemani ke hotel?," teriak si gadis lebih keras.
Merasa ditolak, dengan perasaan malu, laki-laki muda itu beringsut dan
duduk di sudut ruangan. Semua orang di bar menatapnya dengan sinis dan
mencibir.
Beberapa menit kemudian, si gadis menghampiri si laki-laki muda itu.
"Maafkan saya. Saya sedang menyamar. Sebenarnya, saya adalah seorang
mahasiswi psikologi yang sedang mempelajari tingkah laku manusia di
situasi yang tidak dikehendakinya," ungkap wanita itu menjelaskan.
Si laki-laki menatap dengan tampang dingin. Kemudian berteriak dengan amat kerasnya, "Berapa? Dua ratus ribu?! ?!!!"
No comments:
Post a Comment