Monday, April 28, 2008

Adu berani Tentara Amerika, Inggris, Jepang, dan Indonesia

Di sebuah misi perdamian di Bosnia, empat orang tentara perdamaian dari
Amerika, Ingris, Jepang dan Indonesia sedang berpatroli. Sambil
berjalan keempatnya lalu menceritakan pengalaman tentang keberaniannya
masing-masing.



Tentara Amerika berkata “di Vietnam saya sendirian di hutan melawan
tiga ratus tentara Vietkong, separuhnya saya sikat habis, keluar dari
hutan hanya jari telunjuk saya yang bengkak karena memencet pelatuk”.



Tentara inggris, “di Irlandia saya disekap dimarkas IRA, saya
meloloskan diri dengan menghabisi 20 orang teroris, cuma satu sepatu
saya yang tertinggal”.



Tentara Jepang, “Di Tokyo saya dikepung oleh selusin anggota yakuza
yang menggunakan samurai, dengan tangan kosong saya buat mereka babak
belur, cuma satu kancing baju saya yang copot.”



Tentara Indonesia tersenyum-senyum dan berdecak kagum mendengar kisah
rekan-rekannya tersebut. “Saya tidak pernah ke vietnam, tidak pernah ke
irlandia, tidak pernah ke Tokyo, cuma saya mau kasih tahu, ini ranjau
yang saya injak kapan meledaknya ya”.


Penyelundupan di Timur Tengah

Seorang Palestina bernama Mahmud hendak melintasi pos perbatasan
Israel-Palestina. Dia bersepeda dan membawa dua tas besar di pundaknya.



Tentara Israel segera memerintahkan dia berhenti,



"Pinggirkan sepedamu itu. Saya ingin bertanya, apa isi kedua tas itu?"

"Pasir," jawab Mahmud.



Tentara Israel tidak percaya begitu saja. Mereka membongkar kedua tas
itu dan benar mereka menemukan pasir didalamnya. Akhirnya mereka
melepaskan Mahmud dan membiarkan dia melintasi perbatasan menuju
wilayah Israel.



Keesokan harinya, kejadian yang sama berulang kembali. Tentara Israel menghentikan sepeda Mahmud dan bertanya,



"Apa yang kamu bawa?"



Mahmud menjawab, "Pasir."



Tentara-tentara itu memeriksa dengan teliti kedua tas itu dan tetap menemukan benda yang sama, pasir.



Kejadian yang sama berulang kali terjadi hingga tiga tahun lamanya.
Akhirnya, Mahmud tidak muncul lagi dan tentara Israel itu menjumpainya
sedang bersantai ria di luar kota Yerikho.



"Hei, kamu yang suka bawa pasir," tegur tentara Israel itu. "Saya
menduga kamu selama ini membohongi kami saat melintas perbatasan. Tapi
saya selalu menemukan pasir didalam tasmu. Selama tiga tahun, saya
sepertinya menjadi gila, tidak bisa makan atau tidur memikirkan barang
selundupan kamu itu. Baiklah, ini di antara kita berdua saja! Saya mau
tanya, apa sih yang kamu selundupkan tiap hari selama tiga tahun?"



Mahmud menjawab dengan kalem :

"Sepeda!"

No comments: